Vaksin Moderna Hampir Final, Apa Saja Bahan Aktifnya?

Kabar terbaru menyebutkan bahwa salah satu vaksin Corona buatan Bioteknologi Amerika Serikat, yaitu vaksin Moderna, hampir tiba di babak akhir. Selama pengujian klinis, untuk menguji keefektifan dan keamanan, prosentase hasilnya 94.5% berhasil. Dengan angka itu, kabar gembira nampak mulai bisa dirasakan.

Kondisi pandemi akibat viros Corona ini memang tidak bisa disepelekan. Pasalnya, sudah tak terhitung berapa banyak korban jiwa berjatuhan dibombardir virus tak kasat mata itu. Di Indonesia sendiri, kian hari angka penularan Covid-19 belum juga mengalami penurunan, bahkan terbilang meningkat.

Berbagai upaya dilakukan untuk menekan lonjakan korban, salah satunya menerapkan protokol kesehatan secara ketat belum juga efektif. Jika demikian, tidak ada jalan lain selain menunggu vaksin virus Corona yang hampir final. Hal mana saat ini vaksin tersebut masih diujicobakan. Jika sudah teruji 100%, harapannya pemerintah segera taken untuk disebarluaskan penggunaannya.

Urgensi Uji Coba Vaksin

Perusahaan pembuat vaksin perlu melakukan uji coba vaksin secara berkesinambungan hingga menemukan hasil final terbaiknya. Pengujian ini merupakan momen krusial. Hal mana, efektivitas dan keamanan sebuah vaksin, ditentukan dari seberapa berhasil uji cobanya.

Sebelum disetujui oleh regulasi, vaksin terlebih dulu dilakukan uji pra klinis. Hal mana pada tahap ini, vaksin terlebih dahulu disuntikkan kepada hewan, sebut saja seperti monyet atau tikus. Pengujian awal tentu tidak mau ambil resiko tinggi menggunakan sampel tubuh manusia.

Apabila pengujian pada hewan dilihat hasilnya yang efektif dan aman, maka pengujian berlanjut kepada tubuh manusia secara sampling dan terbatas, skala kecil. Pengujian terus berlangsung hingga hasil yang diharapkan benar-benar sempurna. Sehingga, nantinya saat penggunaan vaksin Moderna menjadi masif, dampak yang ditimbulkan tidak ada yang lain selain berhasil menangkal virus Corona.

Bahan Aktif Vaksin Moderna

Bahan aktif paling utama dari sebuah vaksin ialah virus itu sendiri. Hanya saja, virus yang dijadikan bahan utama tersebut, terlebih dulu dilakukan pelemahan, yang biasa disebut inactived virus. Dengan melemakan virus, maka virus tidak akan membahayakan lagi bagi tubuh.

Berbeda dengan obat, penyuntikkan virus yang sudah dilemahkan, bertujuan untuk mengenalkan antigen sebuah virus terhadap tubuh, sehingga tubuh akan secara alamiah membangkitkan antibody. Nah, adanya antibody yang sudah memiliki rekaman suatu virus tertentu inilah yang akan melawan virus apabila suatu saat tertular.

Sejauh yang diketahui, selain virus itu sendiri, bahan vaksin Moderna ialah air. Air menjadi dzat netral yang memperantarai bahan-bahan lainnya sebagai media cair terbaik. Selain itu, vaksin mengandung ajuvan, yang secara optimal mampu memberikan rangsangan tubuh terhadap penangkalan vaksin. Bahkan, ajuvan diklaim sangat baik bagi orang tua bahkan anak-anak, yang cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah.

Bahan aktif berikutnya ialah pengawet atau penstabil vaksin. Tujuan diberikan pengawet tentu saja untuk menjaga kondisi vaksin agar tidak mengalami perubahan zat, sehingga menjadi tidak efektif lagi. Selain itu, pengawet diperlukan untuk menjaga kebersihan, serta agar tidak mudah rusak terkontaminasi bahan lainnya.

Berkaitan dengan virus Corona, masih banyak masyarakat Indonesia yang kekurangan informasi update dan akurat. Bersyukur, ada Halodoc.com. Salah satu platform kesehatan digital terbaik ini bisa dijadikan rujukan utama bagi kita memperkaya wawasan seputar kesehatan, utamanya Covid-19.

Di Halodoc, banyak sekali artikel kesehatan yang disajikan oleh para ahli kesehatan terpercaya, sehingga sangat tepat dijadikan rujukan. Tidak hanya itu, jika masih bingung atau belum menemukan solusi, kita bisa gunakan fitur Tanya Dokter, sehingga kita bisa melayangkan keluhan atau pertanyaan secara spesifik.